Tempat sembahyang di Bali umumnya disebut dengan pura. Pura adalah tempat suci yang digunakan oleh umat Hindu di Bali untuk melakukan sembahyang dan ritual keagamaan. Selain itu, ada juga beberapa jenis bangunan suci lainnya di Bali seperti meru, padmasana, bale bengong, kulkul, yajna, dan sanggah yang juga digunakan untuk kegiatan keagamaan. Setiap pura di Bali memiliki arsitektur dan gaya yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki nilai sejarah dan keindahan yang luar biasa.
Tempat sembahyang di Bali sangat penting bagi masyarakat Hindu setempat. Bagi mereka, tempat sembahyang adalah tempat suci yang dipakai untuk berdoa, beribadah, dan memohon berkah dari para dewa dan roh leluhur. Sembahyang di tempat sembahyang juga menjadi sarana untuk memperkuat hubungan mereka dengan para dewa dan roh leluhur serta menjaga keseimbangan alam dan kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, tempat sembahyang di Bali selalu dijaga dengan baik dan dihormati oleh masyarakat setempat. Bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke Bali, mereka juga diharapkan untuk menghormati adat dan etika Bali serta tempat-tempat suci di Bali.
Di Bali, ada banyak tempat suci yang bisa digunakan untuk sembahyang bagi umat Hindu. Berikut adalah beberapa tempat sembahyang umumnya di Bali:
- Pura – Pura adalah tempat suci yang paling umum di Bali. Di Bali, terdapat ribuan pura, dari pura yang kecil hingga pura yang besar dan penting seperti Pura Besakih.
- Meru – Meru adalah bangunan suci yang dibangun di dalam pura dan biasanya memiliki jumlah tingkat yang ganjil (3, 5, 7, 9, atau 11). Meru dianggap sebagai rumah para dewa.
- Padmasana – Padmasana adalah tempat di mana arca utama atau altar utama diletakkan di dalam pura. Padmasana dianggap sebagai tempat bersemayamnya dewa.
- Bale Bengong – Bale Bengong adalah tempat peristirahatan yang biasanya dibangun di dalam kompleks pura. Tempat ini biasanya digunakan untuk meditasi atau beristirahat sejenak.
- Kulkul – Kulkul adalah lonceng Bali yang digunakan untuk memanggil umat Hindu ke pura atau sebagai tanda dimulainya ritual suci.
- Yajna – Yajna adalah tempat di mana upacara atau ritual suci dilakukan. Yajna biasanya terletak di depan Padmasana.
- Sanggah – Sanggah adalah altar kecil yang dibangun di rumah atau tempat lain sebagai tempat sembahyang sehari-hari.
Itulah beberapa tempat sembahyang umumnya di Bali. Namun, pastikan untuk selalu menghormati adat dan etika Bali saat mengunjungi tempat-tempat suci ini.
Di Bali, terdapat banyak macam sembahyang yang dilakukan oleh umat Hindu setempat. Berikut adalah beberapa macam sembahyang yang umumnya dilakukan di Bali dan hari-hari di mana sembahyang tersebut dilaksanakan:
- Sembahyang Purnama – Sembahyang Purnama dilakukan pada saat purnama atau bulan purnama. Sembahyang ini dianggap penting dan diikuti oleh banyak orang karena dianggap dapat membawa keberkahan dan membersihkan jiwa.
- Sembahyang Tilem – Sembahyang Tilem dilakukan pada saat tilem atau bulan baru. Sembahyang ini dianggap sebagai sarana untuk memohon keberkahan dan kesejahteraan dalam kehidupan.
- Sembahyang Galungan – Sembahyang Galungan dilakukan pada hari raya Galungan yang jatuh pada setiap 210 hari sekali. Sembahyang ini dianggap sebagai sarana untuk memperingati kemenangan kebaikan atas kejahatan.
- Sembahyang Kuningan – Sembahyang Kuningan dilakukan pada hari raya Kuningan yang jatuh pada 10 hari setelah Galungan. Sembahyang ini dianggap penting karena dianggap dapat membersihkan jiwa dan mendapatkan keberkahan.
- Sembahyang Siwaratri – Sembahyang Siwaratri dilakukan pada malam hari menjelang Hari Raya Nyepi. Sembahyang ini dianggap sebagai sarana untuk memohon pengampunan dan keberkahan.
- Sembahyang Saraswati – Sembahyang Saraswati dilakukan pada hari raya Saraswati yang jatuh pada setiap enam bulan sekali. Sembahyang ini dianggap penting karena dianggap dapat memperkuat pengetahuan dan kecerdasan.
Itulah beberapa macam sembahyang yang umumnya dilakukan di Bali dan hari-hari di mana sembahyang tersebut dilaksanakan. Namun, perlu diingat bahwa jadwal sembahyang dapat berbeda-beda di setiap tempat di Bali tergantung pada tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat.